--> بِسْــــــــــــــــمِاﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Kamis, 11 Desember 2014

tak ada judul

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
tanah airku
tinggallah kata-kata sampaian
hiruk pikuk kerakyatan layaknya celotehan
yang tak lain hanya memperbudak kaum-kaum pinggiran

nenek moyangku seorang pelaut
masih jelas cerita kegagahan, keperkasaan mereka
tapi, kini anak cucunya kian berlari
habis tergerus arus urbanisasi
menuju hutan-hutan beton perkotaan
atau jauh menunggangi permadani keluar negeri.
yang tersisa hanya asamnya garam
peluh cerita nyanyian kebangsaan.

sawah ladang terbentang nan luas
tumbuh subur perumahan-perumahan baru
bak cendawan dimusim penghujan
buah manis carut marut dan busuknya birokrasi


lilin-lilin kecil    Yogyakarta 11 Desember 2014 19:30


ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين

Tidak ada komentar: