tanah airku
tinggallah kata-kata sampaian
hiruk pikuk kerakyatan layaknya celotehan
yang tak lain hanya memperbudak kaum-kaum pinggiran
nenek moyangku seorang pelaut
masih jelas cerita kegagahan, keperkasaan mereka
tapi, kini anak cucunya kian berlari
habis tergerus arus urbanisasi
menuju hutan-hutan beton perkotaan
atau jauh menunggangi permadani keluar negeri.
yang tersisa hanya asamnya garam
peluh cerita nyanyian kebangsaan.
sawah ladang terbentang nan luas
tumbuh subur perumahan-perumahan baru
bak cendawan dimusim penghujan
buah manis carut marut dan busuknya birokrasi
lilin-lilin kecil Yogyakarta 11 Desember 2014 19:30
tinggallah kata-kata sampaian
hiruk pikuk kerakyatan layaknya celotehan
yang tak lain hanya memperbudak kaum-kaum pinggiran
nenek moyangku seorang pelaut
masih jelas cerita kegagahan, keperkasaan mereka
tapi, kini anak cucunya kian berlari
habis tergerus arus urbanisasi
menuju hutan-hutan beton perkotaan
atau jauh menunggangi permadani keluar negeri.
yang tersisa hanya asamnya garam
peluh cerita nyanyian kebangsaan.
sawah ladang terbentang nan luas
tumbuh subur perumahan-perumahan baru
bak cendawan dimusim penghujan
buah manis carut marut dan busuknya birokrasi
lilin-lilin kecil Yogyakarta 11 Desember 2014 19:30
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar