(PERLENGKAPAN DAN
PERBEKALAN)
Untuk menjadi petualang yang baik kita
harus mengetahui perlengkapan yang diperlukan, sehingga tidak akan membawa
perlengkapan yang tidak berguna dalam kondisi daerah petualangan. Kita harus
merencanakan segala sesuatunya secara matang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan perlengkapan yaitu, flora dan fauna, aktifitas apa yang akan kita
lakukan serta lamanya perjalanan.
CHECK LIST
Untuk mempermudah dalam pemeriksaan kembali
barang-barang yang kita bawa perlu sekali dibuat daftar ini, dan seandainya
kita bertindak sebagai anggota dan untuk setiap anggota kelompok jangan membawa
beban diatas beban maksimum ( putra = 20 kg, putrid = 15 kg ).
1.
Perlengkapan pribadi
a.
Perlengkapan MCK.
b.
Perlengkapan menjahit darurat.
c.
Alat tulis.
d.
PPPK pribadi.
2.
Perlengkapan jalan
a.
Sepatu
Sepatu gunung yang terbuat dari kulit atau
sintetis adalah pilihan yang tepat karena tahan lama dan kuat. Pilihlah sepatu
dengan tumit dan sol yang berkembang serta kuat karena dapat menahan laju badan
ketika turun dan menjejakkan kaki dengan mantap ditanah berpasir, berbatu dan
becek. Untuk penggunaan pilihlah sepatu dengan satu nomor lebih besar dari
biasanya. karena itu untuk kenyamanan perlu menggunakan kaos kaki rangkap.
Selain itu sepatu harus mempunyai leher yang tinggi dengan berlapiskan bahan
yang lunak dan tebal.
Menjemur sepatu ada aturannya sendiri.
Jangan menjemur sepatu langsung terkena terik matahari atau didekap api karena
akan menyebabkan sepatu menjadi keras. Baiknya, jemur sepatu ditempat yang
tidak langsung terkena sinar matahari (diangin-anginkan), bila tidak digunakan,
jangan biarkan kaos kaki didalamnya karena akan menimbulkan bau.
b.
Kaos kaki
Selalu mamakai kaos kaki rangkap. Pertama
pakai dari yang berbahan katun, karena dapat menghangatkan kaki dan mampu
menyerap keringat, kemudian gunakan yang berbahan wol yang dapat menjaga
kehangatan kaki meski dalam keadaan basah.
c.
Geither
Terbuat dari bahan kedap air yang berguna
untuk mencegah agar batu kerikil, pasir, pacet, lintah dan, air tidak masuk
kedalam sepatu atau celana.
d.
Jas hujan
Sangat praktis karena dapat sekaligus
menutupi ransel. Ada dua jenis jas hujan: dari bahan plastic dan nilon tebal.
Dari bahan plastic memang kedap air, tetapi mudah sekali robek dan tidak
menyerap keringat. Sedang yang berbahan nilon, tidak kedap air, tetapi juga
tidak membuat tubuh kepanasan.
Selain kedua jenis diatas, ada yang berupa
celana dan baju yang kedap air
(raincoat) yang dapat membuat gerak lebih leluasa.
e.
Ransel.
Sebelum melakukan perjalanan kita harus
memastikan terlebih dahulu bahwa seluruh perlingkapan yang diperlukan akan
terbawa dalam satu tempat. Untuk itu kita harus mempunyai ransel ukuran
80,90,100 dan atau 120 liter, ada dua jenis yang diketahui, yaitu:
i. Ransel
berprame
1.
Kebaikan
a.
Dapat meletakkan yang lebih tinggi dan dekat
pinggang.
b.
Dapat membagi keseimbangan dengan cara mengikat
tili dipinggang.
c.
Meringankan beban dan muatannya banyak.
2.
Kekurangan
a.
Kurang enak untuk hutan rintisan.
b.
Tidak bisa dibawa lari.
ii. Ransel
tidak berprame
1.
kebaikan
a.
Enak dibawa hutan rintisan.
b.
Dapat dibawa lari.
c.
Muatan tergantung beban.
2.
Kekurangan.
a.
Muatan beban terbatas.
b.
Keseimbangan beban berkurang.
c.
Pengepakan kurang baik menebabkan ransel mudah
melorot
f.
Senter
g.
Sarung tangan, Veples.
3.
Perlengkapan masak
a.
Alat pembuat api, nesting, kompor lapangan.
b.
Jligen air, alat bantu makan.
c.
Bahan bakar ( paraffin, gas, spiritus, dll )
4.
Perlengkapan tidur
a.
Sleeping bag ( kantong tidur )
Pada dasarnya ada 2 jenis,
yaitu persegi panjang (tikar) dan mumi. Mutu kantong tidur ditentukan oleh
kualitas bahan penghangat didalamnya. Bahan wol dan kapuk harganya murah tapi
terlalu berat dan besar, bahan Dacron juga murah dan cukup hangat namun tidak
bisa ringkas dalam membawanya. Yang terbaik adalah bahan dari down atau
bulu-bulu halus dari angsa atau bebek.
Perhatikan juga jahitan yang
digunakan pada kantong tidur. Yang baik adalah konstruksi slant tubes karena
jahitan bagian dalam dan luar akan saling menutupi.
b.
Baju hangat
Jaket dengan bahan down akan
sangat berguna, tetapi bila basah tidak ada gunanya. Beberapa bahan dari serat
sintetis seperti polyester (Dacron, fprtrel) dan acrylics (ordon) sedikit
menyerap keringat tetapi cepat kering. Dacron fiberfill II merupakan bahan yang
terbaik karena lebih ringan dan tidak kuyup bila kehujanan.
Untuk diketahui, biasanya
dibagian leher tertulis nama bahan yang dipakai. Disamping itu sweeater dari wol juga pilihan
yang tepat atau memakai baju dengan berlapis.
c.
Tenda.
Dari bentuknya, tenda terbagi
atas type prisma, pyramid dan, kubah. Pilihlah tenda yang mempunyai lembaran
gantung (flysheet) kedap air yang menutupi tenda serapat mungkin dan akan lebih
baik bila flysheet mempunyai tiang tersendiri.
Perlu diperhatikan juga bagian
alasnya, bagian ini harus dilapisi lembaran alas yang tebal dan kedap air. Dan
pada pintu masuk dan jendela harus memakai jarring tipis.
i. Pakaian
tidur, matras, kaos kaki panjang.
ii. Kelambu
sarung.
5.
Perlengkapan bantu.
a.
Jam tangan, kompas, peta, peluit, cermin SOS.
b.
Pisau saku, pisau pinggang, golok tebas.
c.
Kacu segi tiga, tali pramuka atau tali raffia.
d.
Lentera atau lilin, kantong plastic, gelang
karet.
e.
Sandal, kamera, pasawat HT.
PACKING
Dalam hal pengepakan, haruslah rapi dan
bagus, karena kenyamanan tidak terlepas dari seni pengepakan perlengkapan yang
dibawa. Beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan, yaitu:
Kelompokkan barang menjadi beberapa bagian
menurut fungsi masing-masing.
Setelah dikelompokkan masukkan kedalam tas
plastik agar terlindung dari air.
Letakkan barang yang ringan dibagian bawah
dan yang berat dibagian atas, agar berat beban seluruhnya dapat bertumpu
dipundak. Bagilah berat beban secara merata antara bagian kiri dan kanan.
Letakkan barang-barang kecil dikantung
ransel.
Letakkan barang yang sering dipakai
ditempat yang mudah dijangkau. Sedapat mungkin letakkan menurut tingkat
kebutuhannya, misalnya tenda, perlengkapan tidur dibagian bawah, pakaian
cadangan diatasnya, perlengkapan masak dan perbekalan.
Manfaatkan ruang yang ada diransel seefisien mungkin, misalnya
ruangan didalam nesting dapat diisi dengan gula, kopi, teh, atau mie instant.
Perbekalan
Dalam perencanaan perjalanan, perencanaan
perbekalan adalah hal yang vital, beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti
lamanya perjalanan, aktivitas yang dilakukan, keadaan medan yang akan dihadapi.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas,
beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain mengandung kalori, tahan lama,
makanan siap pakai/irit air dan bahan bakar disamping ringan, mudah didapat dan
murah. Kalori yang dibutuhkan 3.500 s/d 5.000 kalori.
Kebutuhan kalori
1.
Metabolisme basal 1.100
kal/gr
2.
Aktifitas tubuh :
Jalan kaki 2
mil/jam
45 kal/jam
3
mil/jam 90
kal/jam
4
mil /jam 160 kal/jam
Memotong kayu/nebas
260 kal/jam
Makan 20 kal/jam
Duduk (diam) 20 kal/jam
Bongkar pasang ransel dan bikin tenda 50 kal/jam
Menggigil 220 kal/jam
Berdiri tegak 40 kal/jam
Berdiri santai 30 kal/jam
Berlari 70 kal/jam
Tidur 10 kal/jam
Ganti pakaian 70 kal/jam
3.
Aktifitas dinamis khusus 6-8% dari 1+2
4.
Total kalori yang dibutuhkan
1+2+3
Contoh menu satu (1) hari
Mie 1,5
gelas 335 kalori
Susu kental manis 0,5 gelas 336 kalori
Dodol 0,5ons 220 kalori
Coklat 1 ons 472 kalori
Nasi 2
ons 360 kalori
Roti 1
ons 248 kalori
Biscuit 1 ons 459 kalori
Sardens 0,5 ons 338 kalori
Dendeng 1 ons 433
kalori
Total
kalori 3200 kalori
Kandungan kalori
1.
Beras giling 360 kalori
2.
Nasi 178
kalori
3.
Havermount 390 kalori
4.
Kentang 90 kalori
5.
Singkong 140
kalori
6.
Macaroni 363
kalori
7.
Mentega 725
kalori
8.
Roti tawar 248 kalori
9.
Tape singkong 173 kalori
10.
Gaplek 363 kalori
11.
Biscuit 458
kalori
12.
Tempe 119
kalori
13.
Kacang rebus kulit 360 kalori
14.
Telur ayam 162 kalori
15.
Telur bebek 189 kalori
16.
Corned 241
kalori
17.
Daging asap 191 kalori
18.
Dendeng sapi 433 kalori
19.
Sardens 388
kalori
|
20.
Sagu 353
kalori
21.
Terigu 365
kalori
22.
Ubi 123
kalori
23.
Gula pasir 364 kalori
24.
Gula aren 368
kalori
25.
Madu 294
kalori
26.
Coklat pahit 472 kalori
27.
Coklat manis 472 kalori
28.
Coklat susu 381 kalori
29.
Dodol 395
kalori
30.
Ikan asin kering 193 kalori
31.
Keju 326
kalori
32.
Kwaci 515
kalori
33.
Mie instan 337 kalori
34.
Saos tomat 98
kalori
35.
Sosis daging 452 kalori
36.
Teh
132
kalori
|
Kandungan menu hidrat arang 4 kal/gram
Lemak 9 kal/gram
Protein 4
kal/gram
Analisa dan laporan
perjalanan.
Sebagai bahan acuan dan sumber informasi bagi kegiatan-kegiatan
berikutnya sangat perlu sekali dibuat suatu laporan perjalanan dalam setiap
kali mengadakan sebuah kegiatan petualangan baik yang bersifat pribadi maupun
bersifat program kerja.
Adapun format dari sebuah catatan/laporan
perjalanan adalah sebagai berikut:
v Judul
laporan
Ø Kegiatan
apa yang akan dilakukan
§ Missal:
pendakian lima ( 5 ) gunung dijawa tengah.
v Tujuan
pendakian/kegiatan
Ø Tujuan
kegiatan/pendakian yang akan dilaksanakan.
§ Missal : gunung Lawu jalur Cemoro Sewu
Gunung-gunung dengan ketinggian diatas
2.500 mdpl.
v Waktu
pelaksanaan
Ø Kapan
kegiatan tersebut akan dilaksanakan.
v Sejarah
lokasi
Ø Sejarah
yang ada disekitar lokasi kegiatan.
§ Missal
: dipercaya sebagai tempat peninggalan
Brawijaya V
Dipercaya sebagai tempat peninggalan
Suryakencana IV.
v Maksud
dan tujuan kegiatan.
Ø Maksud
dan tujuan kegiatan yang ingin dicapai saat kegiatan tersebut dilaksanakan.
§ Missal
: manambah jam terbang
Latihan IMPK dan Survival
Pelantikan anggota tetap/senior.
v Perijinan
Ø Tujuan
§ Perijinan
dimana kegiatan akan dilaksanakan.
·
Missal: kadus
Tlogo Dlingo.
Tripika tawangmangu.
Ø Asal
§ Perijinan
dari organisasi/pihak terkait dimana kita berada.
·
Missal :Universitas
Teknologi Yogyakarta.
Kades :Umbul
Harjo.
Kapolda :Yogyakarta.
v Transportasi
Ø Penggunaan
sarana yang digunakan.
·
Missal :
bus kota
Colt
v Larangan-larangan
Larangan/peraturan/peringatan yang
ditetapkan oleh pihak-pihak terkait
§ Pemerintah
·
Dilarang membuat api.
·
Dilarang potong kompas.
§ Alam
·
Tanah longsor.
·
Badai.
§ Adat
·
Tidak boleh kencing sembarangan.
·
Tidak boleh berkata-kata kotor.
v Peralatan dan perbekalan
nama
|
merk
|
warna
|
ukuran
|
jumlah
|
|
|
|
|
|
v Personil
nama
|
angkatan
|
tugas
|
|
|
|
v Route
yang ditempuh
Rencana jalur pendakian yang akan
dilalui/ditempuh.
Anggaran
Pemasukan
Pengeluaran
Dokumentasi dan observasi
Kebudayaan tari,
kerajinan, dsb.
Ekonomi mata
pencaharian, makanan, dll.
Social kekerabatan,
pemerintahan adat, dll.
Flora hutan
bamboo, pinus, dll.
Pemandangan air terjun, kawah, dll.
Bahasa jawa,
Indonesia, dll.
Catatan harian
Setiap personil wajib membuat cacatan
harian sendiri-sendiri yang kemudian dilampirkan pada laporan perjalanan.
Untuk laporan perjalanan formatnya sama
saja dengan analisa perjalanan. Analisa perjalanan dibuat sebelum kegiatan,
sedangkan laporan dibuat setelah melakukan kegiatan. Juga disertakan kesimpulan
dari kegiatan yang telah dilaksanakan baik itu kendala ataupun kelebihan yang
ada dengan membandingkan analisa perjalanan dengan laporan perjalanan.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين