Tujuan dari suatu perjalanan dan
pengembaraan tentunya pulang kembali kerumah dengan selamat. Sebelum melakukan
kegiatan alam bebas kita dituntut untuk menguasai pengetahuan tekhnik dasar
dari kegiatan yang akan dilakukan. Pengetahuan itu adalah keterampilan membaca
peta, menggunakan kompas dan mengorientasi medan. Ketiga keterampilan itu
merupakan modal dasar atau unsur penting dalam nevigasi darat . sedangkan kata navigasi itu sendiri berasal dari kata
Yunani yang mempunyai arti suatu
pengetahuan yang memperlajari tentang cara untuk menentukan arah suatu
perjalanan atau dari mana kita berangkat dan kemana tujuan kita akhirnya.
Kegunaan dari Navigasi ini sangatlah besar
sekali, guna mengenal keadaan medan juga untuk merencanakan lintasan daerah
yang akan dilalui, untuk memperkirakan
kesulitan yang akan dihadapi hingga perencanaan alat yang akan digunakan dan
juga logistik.
PETA
Peta adalah gambaran konvensional dari
permukaan huruf yang diperkecil seperti kenampakkan yang sebenarnya, dengan
skala atau perbandingan tertentudan digambar diatas bidang datarnya dengan
melalui system proyeksi, serta ditambah dengan tulisan pengenal. Sebuah peta
dapat menyajikan banyak sekali informasi yang diungkapkan dalam bentuk
symbol/gambar dan tulisan.
Pada dasarnya peta dibagi menjadi 4 ( empat
) golongan yaitu:
1.
Peta
geographic : menyajikan
gambaran proyeksi dari seluruh permukaan fisik bumi misalnya : atlas, globe.
2.
Peta
tekhnik :
menyajikan gambaran proyeksi fisik permukaan bumi untuk menunjang kebutuhan
tekhnik tertentu, misalnya peta jaringan jalan raya, jaringan listrik.
3.
Peta
tematik :
manyajikan data dan informasi yang mempunyai tema tertentu, misalnya peta
geologi, peta tanah.
4.
Peta
topografi : menyajikan/menggambarkan penyebaran, bentuk dan ukuran
dari muka bumi seperti:
·
Relief :
beda tinggi rendah dari suatu tempat dengan tempat lainnya pada suatu daerah
dan juga curam landainya lereng/lembah yang ada, serta bentuk bukit-bukit dan
gunung.
·
Pola-pola aliran, seperti sungai, danau rawa dan
laut.
·
Budidaya semua bentuk hasil karya manusia,
seperti jalan, kota/pemukiman, batas daerah dan lain-lain.
Dalam kegiatan alam bebas digunakan peta
topografi, tentunya yang sesuai dengan daerah-daerah yang akan kita jelajahi.
1.
Indeks peta
Setiap Negara memiliki cara-cara tersendiri
dalam membagi wilayah negaranya menjadi kotak-kotak yang akan dipetakan menjadi
peta topografi.
2.
Titel/judul peta
Menunjukkan daerah mana yang digambarkan
oleh peta itu, misalnya daerah Porworejo.
3.
Judul induk peta.
Menunjukkan induk peta yang digambarkan,
misalnya : Porworejo, induk petanya jawa
4.
Penerbit dan sumber peta
Dalam hal ini sumber pembuat peta memberi
informasi apakah sipembuat peta merupakan badan atau lembaga yang mempunyai kompetensi
dalam bidang perpetaan, disini juga ditunjukkan waktu pembuatan peta.
5.
Skala peta / kedar peta.
Skala peta merupakan perbandingan jarak
pada peta dengan jarak sebenarnya dilapangan. Semakin besar skala peta makin
teliti / detil yang diperlihatkan atau semakin kecil angka dibelakang tenda :
(bagi) maka skala itu besar atau juga sebaliknya. Juga harus diingat bahwa
jarak yang ada pada peta atau diukur pada peta merupakan jarak horizontal atau
datar. Jadi untuk mengetahui jarak yang riil atau sebenarnya kita harus
memperhatikan kemiringan lerenganya.
Rumus dasarnya
Jarak pada peta ( jp ) X skala = Jarak Medan ( JM)
untuk menyatakan skala peta, dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a)
cara pecahan (skala angka) misal; 1:100.000
maksudnya satu bagian dalam peta sama besarnya dengan 100.000 bagian jarak
horizontal sebenarnya dilapangan.
b)
Cara perkataan (skala verbal) misal 1 cm
berbanding 0,5 km.
c)
Cara penggambaran (skala grafis) misal:
Catatan: skala grafis cukup baik
dibandingkan dengan yang lain, karena tidak terpengaruh oleh pembesaran ataupun
pengecilan peta. Sedangkan angka jadi tidak berlaku bila peta mengalami
pembesaran atau pengecilan, juga pemuaian atau penyusutan, yang menyebabkan
skala ini tidak tepat lagi.
6.
Keterangan proyeksi
Bentuk bumi yang bulat ini bila digambarkan
pada bidang datar akan mengalami kesalahan, oleh karena itu dibuat
kesalahan yang sekecil-kecilnya yang
disebut proyeksi peta. Proyeksi peta mempunyai sifat sendiri-sendiri tergantung
dari tujuan peta tersebut untuk wilayah Indonesia karena lataknya di daerah
ekuator, maka menggunakan Proyeksi Lambert.
Orientasi Peta Pada Arah Utara
Dalam menggunakan peta dan kompas secara
bersamaan, perlu diketahui beberapa istilah dan pengertiannya.
1. Utara peta ( UP) Grid North.
adalah utara sumbu Y atau garis tengah peta
digambarkan dengan symbol GY
2.
utara kompas (UM) Magnetic North.
Adalah arah yang ditunjukkan oleh jarum
kompas. Disimbolkan dengan gambar panah setengah.
3.
Utara sebenarnya (US) /True North.
Adalah utara bumi yang sebenarnya
digambarkan dengan symbol bintang.
Ikhtilaf – ikhtilaf
1)
Ikhtilaf magnetic ( IM/ Deklinasi).
Adalah sudut yang dibuat oleh Utara
Sebenarnya dengan utara magnetis. Baik kearah barat maupun ketimur dengan
patokan Utara Sebenarnya.
2)
Ikhtilaf
peta (IP).
Adalah sudut yang dibuat oleh Utara Peta
denga Utara Sebenarnya dan yang menjadi potokan adalah Utara Sebenarnya.
3)
Ikhtilaf
Utara Peta-Utara Magnetis (UP-UM/deviasi).
Adalah sudut utara utara peta dengan Utara
Magnetis, dan sebagai patokan adalah Utara Peta.
Telah diketahui bahwa sudut peta dan sudut
kompas berbeda, jadi kita tidak dapat menggunakan secara langsung arah sudut
dikompas pada peta atau sebaliknya. Untuk itu perlu dikoreksi dengan
memperhitungkan juga adanya variasi magnetic.
Variasi magnetis adalah besarnya perubahan
arah magnetis bumi, biasanya dihitung tiap tahun. Diindonesia variasi magnetis
mengalami penambahan kurang lebih 2 ̊
pertahun.
Increase :
adalah bila variasi magnetis bertambah sehingga tiap tahun semakin besar.
Decrease :
adalah bila variasi magnetis berkurang sehingga tiap tahun semakin berkurang.
Sudut-sudut
a.
Sudut peta (SP)
Adalah sudut yang dibuat oleh utara peta
dengan arah sasaran.
b.
Sudut kompas (SP)
Adalah sudut yang dibuat oleh utara kompas dengan
arah sasaran.
Mengukur sudut peta:
1
Mengukur dari peta
SO-deviasi (jika deviasi ketimur) = SK
SP+deviasi (jika deviasi kebarat) = SK
2
Mengukur dari kompas
deviasi ketimur : SK +deviasi/koreksi = SP
deviasi kebarat: SK -deviasi/koreksi = SP
Contoh : pada
tahun 1945 variasi magnetis 2 ̊ ,SPM = 15 ̊ West, dipakai tahun 1987 berapa
koreksinya ?
Penambahan variasi magnetis : (1987-1945) x 2 ̊ ,= 1 ̊ 24
Besar koreksi peta : 15
̊ + 1 ̊ 24 =16 ̊ 24 west
Diketahui
Peta gunung lawu, nomor 30XXX-A, tahun 1944
Skala 1:50.000
Increase 27 tahun ketimur, ikhtilaf magnet
1’ ketimur
Ikhtilaf Peta 20’ ketimur, sudut kompasnya
= 75 ̊
Ditanyakan : sudut petanya (sp)
Jawab
SP = SK + ikhtilaf ( UP-UM)
UP-UM 1944 =
UP UM + US UP
=
1 ̊ 20 – 20 ̊ = 1 ̊
Increase =
2’ x 51 tahun
= 102’ 1 ̊42’[
UP – UM 1995 = 1 ̊– 1 ̊ 42 = 2 ̊
42’
=
77 ̊ 42’
7.
Legenda / keterangan peta.
Adalah keterangan yang menjelaskan arti
dari symbol-simbol yang ada dipeta. Legenda pada peta topografi terletak diluar
peta, biasanya dibawah gambar peta tersebut. Semua legenda harus kit abaca
dulu/pelajari sebelum kita membaca ini peta. Factor-faktor yang ada pada
legenda peta antara lain: relief, perairan, tumbuhan, bangunan, jalan, jembatan,
batas-batas, rel kereta api dan lain sebagainya.
8.
Administrative indeks.
Pada peta topografi biasanya indeks
administrasi diletakkan disebelah sudut kanan bawah. Dari info ini kita dapat
mengetahui pembagian administrative daerah tersebut. Bila kita akan mengadakan
ekspedisi atau penelitian disuatu daerah pada peta tersebut, kita sudah tahu
kemana harus minta ijin dan sebagainya.
Interpretasio
peta topografi
Setelah kita mengetahui hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam membaca peta maka kita sekarang melangkah kearah yang lebih
rinci.
a)
Pengenalan
garis kontur.
Garis
kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang punya
ketinggian yang sama yang diukur dari suatu bidang tertentu (biasanya diambil
dari tinggi permukaan air laut rata-rata sebagai titik ketinggian)
Interval kontur adalah jarak vertical
antara dua buah garis kontur yang berurutan, sedangkan indeks kontur adalah
kelipatan sepuluh dari interval kontur,. Beberapa peta topografi keluaran
direktorat topografi bandung aslinya berskala 1:50.000 dengan interval kontur
25 meter tapi kemudian diperbesar 1:25.000 dengan interval kontur yang sama.
Peta keluaran bakorsurtanal 1;50.000 membuat kontur tebal (indeks kontur)
setiap kelipatan 250 m atau setiap selang 10 kontur. Seri AMS 1:50.000 indeks kontur
setiap kelipatan seratus. Jadi garis ini diberi angga ketinggian.
Untuk menentukan interval kontur.
Pada dasarnya, garis kontur merupakan
perwujudan dari perpotongan suatu benda (permukaan bumi) dengan sesuatu bidang
datar yang dilihat dari atas. Oleh karena itu garis kontur mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut:
· Garis
kontur selalu horizontal.
· Garis
kontur yang lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
· Garis
kontur tidak pernah berpotongan dan bercabang, kecuali pada daerah “over
hanging cliff” (tebing yang tergantung).
· Garis
kontur tidak pernah bertemu dengan garis kontur yang lainnya.
· Garis
kontur yang rapat menggambarkan medan yang terjal dan garis kontur yang
renggang menggambarkan medan yang landai.
· Pada
suatu lembah garis kontur akan meruncing/menjorok kedalam/hulu berbentuk U
terbalik.
· Pada
suatu punggungan garis kontur akan meruncing/menjorok keluar/muara berbentuk U.
· Garis
kontur akan selalu membelok dan akan mengikuti dan akan mengikuti lereng/lembah
kea arah puncak.
b)
Fungsi
garis kontur.
Menunjukkan bentuk relief
Lereng cembung (convex) : dari atas kebawah garis kontur semakin rapat.
Lereng cekung (concave) : dari atas kebawah garis kontur semakin
renggang.
Menunjukkan besarnya kemiringan lereng
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين