--> بِسْــــــــــــــــمِاﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Rabu, 03 September 2014

ILMU MEDAN PETA DAN KOMPAS

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Tujuan dari suatu perjalanan dan pengembaraan tentunya pulang kembali kerumah dengan selamat. Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita dituntut untuk menguasai pengetahuan tekhnik dasar dari kegiatan yang akan dilakukan. Pengetahuan itu adalah keterampilan membaca peta, menggunakan kompas dan mengorientasi medan. Ketiga keterampilan itu merupakan modal dasar atau unsur penting dalam nevigasi darat . sedangkan kata navigasi itu sendiri berasal dari kata Yunani yang mempunyai arti suatu pengetahuan yang memperlajari tentang cara untuk menentukan arah suatu perjalanan atau dari mana kita berangkat dan kemana tujuan kita akhirnya.
Kegunaan dari Navigasi ini sangatlah besar sekali, guna mengenal keadaan medan juga untuk merencanakan lintasan daerah yang akan  dilalui, untuk memperkirakan kesulitan yang akan dihadapi hingga perencanaan alat yang akan digunakan dan juga logistik.

PETA
Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan huruf yang diperkecil seperti kenampakkan yang sebenarnya, dengan skala atau perbandingan tertentudan digambar diatas bidang datarnya dengan melalui system proyeksi, serta ditambah dengan tulisan pengenal. Sebuah peta dapat menyajikan banyak sekali informasi yang diungkapkan dalam bentuk symbol/gambar dan tulisan.
Pada dasarnya peta dibagi menjadi 4 ( empat ) golongan yaitu:
1.           Peta geographic      : menyajikan gambaran proyeksi dari seluruh permukaan fisik bumi misalnya : atlas, globe.
2.           Peta tekhnik            : menyajikan gambaran proyeksi fisik permukaan bumi untuk menunjang kebutuhan tekhnik tertentu, misalnya peta jaringan jalan raya, jaringan listrik.
3.           Peta tematik            : manyajikan data dan informasi yang mempunyai tema tertentu, misalnya peta geologi, peta tanah.
4.           Peta topografi : menyajikan/menggambarkan penyebaran, bentuk dan ukuran dari muka bumi seperti:
·              Relief        : beda tinggi rendah dari suatu tempat dengan tempat lainnya pada suatu daerah dan juga curam landainya lereng/lembah yang ada, serta bentuk bukit-bukit dan gunung.
·              Pola-pola aliran, seperti sungai, danau rawa dan laut.
·              Budidaya semua bentuk hasil karya manusia, seperti jalan, kota/pemukiman, batas daerah dan lain-lain.
Dalam kegiatan alam bebas digunakan peta topografi, tentunya yang sesuai dengan daerah-daerah yang akan kita jelajahi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca peta topografi adalah:
1.    Indeks peta
Setiap Negara memiliki cara-cara tersendiri dalam membagi wilayah negaranya menjadi kotak-kotak yang akan dipetakan menjadi peta topografi.
2.    Titel/judul peta
Menunjukkan daerah mana yang digambarkan oleh peta itu, misalnya daerah Porworejo.
3.    Judul induk peta.
Menunjukkan induk peta yang digambarkan, misalnya : Porworejo, induk petanya jawa
4.    Penerbit dan sumber peta
Dalam hal ini sumber pembuat peta memberi informasi apakah sipembuat peta merupakan badan atau lembaga yang mempunyai kompetensi dalam bidang perpetaan, disini juga ditunjukkan waktu pembuatan peta.
5.    Skala peta / kedar peta.
Skala peta merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya dilapangan. Semakin besar skala peta makin teliti / detil yang diperlihatkan atau semakin kecil angka dibelakang tenda : (bagi) maka skala itu besar atau juga sebaliknya. Juga harus diingat bahwa jarak yang ada pada peta atau diukur pada peta merupakan jarak horizontal atau datar. Jadi untuk mengetahui jarak yang riil atau sebenarnya kita harus memperhatikan kemiringan lerenganya.
Rumus dasarnya
Jarak pada peta ( jp ) X skala         = Jarak Medan ( JM)

      

untuk menyatakan skala peta, dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a)        cara pecahan (skala angka) misal; 1:100.000 maksudnya satu bagian dalam peta sama besarnya dengan 100.000 bagian jarak horizontal sebenarnya dilapangan.
b)       Cara perkataan (skala verbal) misal 1 cm berbanding 0,5 km.
c)        Cara penggambaran (skala grafis) misal:



Catatan: skala grafis cukup baik dibandingkan dengan yang lain, karena tidak terpengaruh oleh pembesaran ataupun pengecilan peta. Sedangkan angka jadi tidak berlaku bila peta mengalami pembesaran atau pengecilan, juga pemuaian atau penyusutan, yang menyebabkan skala ini tidak tepat lagi.

6.    Keterangan proyeksi
Bentuk bumi yang bulat ini bila digambarkan pada bidang datar akan mengalami kesalahan, oleh karena itu dibuat kesalahan  yang sekecil-kecilnya yang disebut proyeksi peta. Proyeksi peta mempunyai sifat sendiri-sendiri tergantung dari tujuan peta tersebut untuk wilayah Indonesia karena lataknya di daerah ekuator, maka menggunakan Proyeksi Lambert.
Orientasi Peta Pada Arah Utara
Dalam menggunakan peta dan kompas secara bersamaan, perlu diketahui beberapa istilah dan pengertiannya.



1.            Utara peta ( UP) Grid North.
adalah utara sumbu Y atau garis tengah peta digambarkan dengan symbol GY
2.             utara kompas (UM) Magnetic North.
Adalah arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas. Disimbolkan dengan gambar panah setengah.
3.             Utara sebenarnya (US) /True North.
Adalah utara bumi yang sebenarnya digambarkan dengan symbol bintang.

Ikhtilaf – ikhtilaf
1)       Ikhtilaf magnetic ( IM/ Deklinasi).
Adalah sudut yang dibuat oleh Utara Sebenarnya dengan utara magnetis. Baik kearah barat maupun ketimur dengan patokan Utara Sebenarnya.


2)        Ikhtilaf peta (IP).
Adalah sudut yang dibuat oleh Utara Peta denga Utara Sebenarnya dan yang menjadi potokan adalah Utara Sebenarnya.



3)        Ikhtilaf Utara Peta-Utara Magnetis (UP-UM/deviasi).
Adalah sudut utara utara peta dengan Utara Magnetis, dan sebagai patokan adalah Utara Peta.


Telah diketahui bahwa sudut peta dan sudut kompas berbeda, jadi kita tidak dapat menggunakan secara langsung arah sudut dikompas pada peta atau sebaliknya. Untuk itu perlu dikoreksi dengan memperhitungkan juga adanya variasi magnetic.

Variasi magnetis adalah besarnya perubahan arah magnetis bumi, biasanya dihitung tiap tahun. Diindonesia variasi magnetis mengalami penambahan kurang lebih 2  ̊ pertahun.
Increase       : adalah bila variasi magnetis bertambah sehingga tiap tahun semakin besar.
Decrease      : adalah bila variasi magnetis berkurang sehingga tiap tahun semakin berkurang.

Sudut-sudut
a.       Sudut peta (SP)
Adalah sudut yang dibuat oleh utara peta dengan arah sasaran.
b.      Sudut kompas (SP)
Adalah sudut yang dibuat oleh utara kompas dengan arah sasaran.
Ikhtilaf UP-UM barat


Ikhtilaf UP-UM timur


Mengukur sudut peta:
1        Mengukur dari peta
SO-deviasi (jika deviasi ketimur) = SK
SP+deviasi (jika deviasi kebarat) = SK
2        Mengukur dari kompas
deviasi ketimur : SK +deviasi/koreksi = SP
deviasi kebarat: SK -deviasi/koreksi = SP
Contoh : pada tahun 1945 variasi magnetis 2 ̊ ,SPM = 15 ̊ West, dipakai tahun 1987 berapa koreksinya ?
Penambahan variasi magnetis       : (1987-1945) x 2 ̊ ,= 1 ̊ 24
Besar koreksi peta                          : 15  ̊ + 1 ̊ 24 =16 ̊ 24 west
Diketahui
Peta gunung lawu, nomor 30XXX-A, tahun 1944
Skala 1:50.000
Increase 27 tahun ketimur, ikhtilaf magnet 1’ ketimur
Ikhtilaf Peta 20’ ketimur, sudut kompasnya = 75 ̊
Ditanyakan : sudut petanya (sp)
Jawab
SP = SK + ikhtilaf ( UP-UM)
UP-UM 1944            = UP UM + US UP
                                  = 1 ̊ 20 – 20  ̊ = 1 ̊
Increase                   = 2’ x 51 tahun
                                  = 102’      1 ̊42’[

UP – UM 1995         = 1 ̊– 1  ̊ 42 = 2 ̊ 42’
                                  = 77 ̊ 42’
7.    Legenda / keterangan peta.
Adalah keterangan yang menjelaskan arti dari symbol-simbol yang ada dipeta. Legenda pada peta topografi terletak diluar peta, biasanya dibawah gambar peta tersebut. Semua legenda harus kit abaca dulu/pelajari sebelum kita membaca ini peta. Factor-faktor yang ada pada legenda peta antara lain: relief, perairan, tumbuhan, bangunan, jalan, jembatan, batas-batas, rel kereta api dan lain sebagainya.
8.    Administrative indeks.
Pada peta topografi biasanya indeks administrasi diletakkan disebelah sudut kanan bawah. Dari info ini kita dapat mengetahui pembagian administrative daerah tersebut. Bila kita akan mengadakan ekspedisi atau penelitian disuatu daerah pada peta tersebut, kita sudah tahu kemana harus minta ijin dan sebagainya.

Interpretasio peta topografi
Setelah kita mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca peta maka kita sekarang melangkah kearah yang lebih rinci.
a)    Pengenalan garis kontur.
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang punya ketinggian yang sama yang diukur dari suatu bidang tertentu (biasanya diambil dari tinggi permukaan air laut rata-rata sebagai titik ketinggian)
Interval kontur adalah jarak vertical antara dua buah garis kontur yang berurutan, sedangkan indeks kontur adalah kelipatan sepuluh dari interval kontur,. Beberapa peta topografi keluaran direktorat topografi bandung aslinya berskala 1:50.000 dengan interval kontur 25 meter tapi kemudian diperbesar 1:25.000 dengan interval kontur yang sama. Peta keluaran bakorsurtanal 1;50.000 membuat kontur tebal (indeks kontur) setiap kelipatan 250 m atau setiap selang 10 kontur. Seri AMS 1:50.000 indeks kontur setiap kelipatan seratus. Jadi garis ini diberi angga ketinggian.
Untuk menentukan interval kontur.


Pada dasarnya, garis kontur merupakan perwujudan dari perpotongan suatu benda (permukaan bumi) dengan sesuatu bidang datar yang dilihat dari atas. Oleh karena itu garis kontur mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
·      Garis kontur selalu horizontal.
·      Garis kontur yang lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
·      Garis kontur tidak pernah berpotongan dan bercabang, kecuali pada daerah “over hanging cliff” (tebing yang tergantung).
·      Garis kontur tidak pernah bertemu dengan garis kontur yang lainnya.
·      Garis kontur yang rapat menggambarkan medan yang terjal dan garis kontur yang renggang menggambarkan medan yang landai.
·      Pada suatu lembah garis kontur akan meruncing/menjorok kedalam/hulu berbentuk U terbalik.
·      Pada suatu punggungan garis kontur akan meruncing/menjorok keluar/muara berbentuk U.
·      Garis kontur akan selalu membelok dan akan mengikuti dan akan mengikuti lereng/lembah kea arah puncak.

b)     Fungsi garis kontur.
Mewujudkan ketinggian suatu tempat.

Menunjukkan bentuk relief

Lereng cembung (convex) : dari atas kebawah garis kontur semakin rapat.
Lereng cekung (concave) : dari atas kebawah garis kontur semakin renggang.



Menunjukkan besarnya kemiringan lereng




ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين