jembatan ini menjadi saksi
dibawahnya kami berlindung
berdinding tumbukan sampah
kumuh dan bau menjadi teman setia.
lalat-lalat menari-nari
mendendangkan lagu simfoni kaum pinggiran
kaum terbuang
kaum terlupakan
RT O / RW O
itulah kami
terjaga dan terlelap
dermaga kami ketakutan yang tiada menepi
jauh dibalik istana
mereka sibuk dengan kibaran benderanya
sedangkan kami,
di gusur, di kejar-kejarseperti binatang
seperti sampah yang mengotori keindahan singgasana
seperti sampah yang harus dibuang
kami lapar....
kami sakit...
kami menderita...
sedang dibalik gedung-gedung megah tengah berpesta pora
tanah air ku?
tanah tumpah darahku?
...hanyalah lagu...
lagu elit yang sok berlagu.
sedangkan hatinya hati-batu
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين