“Semenjak awal abad ke-21, ada beberapa kecenderungan yang menentukan nasib
peradaban manusia”
Seorang fisikiawan, menyatakan keputus-asaannya karena tidak mampu
menangani masalah2 tersebut :
“Saya berpendapat bahwa manusia tidak melakukan apa-apa sampai kita semua
menderita dan sebagian besar apa yang menjadi sumber kehidupan kita telah
hancur”
A.
DIMENSI
POLUSI DAN PENYUSUTAN SUMBER DAYA
Ancaman Lingkungan berasal dari dua sumber :
a.
POLUSI
Yang mengacu kepada kontaminasi yag tidak
diinginkan terhadap lingkungan
i.
POLUSI UDARA
1.
Pemanasan
Global
2.
Penyusutan
Ozon
3.
Hujan
Asam
4.
Racun
Udara
5.
Kualitas
Udara
ii.
POLUSI AIR
1.
Kontaminasi
sumber air adalah masalah
lama yang telah kita hadapi semenjak peradaban manusia mulai menggunakan air
untuk membuang sampah dan kotoran. Namun demikian, bahan pencemar air saat ini
sangat jauh beragam, dan tidak hanya terdiri dari sampah organik, namun juga
garam, logam, bahan-bahan radioaktif, serta bakteri, virus dan endapan.
iii.
POLUSI TANAH
1.
Zat Beracun,zat beracun atau berbahaya adalah bahan-bahan yang menyebabkan
kenaikan tingkat kematian atau tidak bisa dirubah atau menyebabkan sakit atau
yang memberikan pengaruh-pengaruh buruk bagi kesehatan dan lingkungan.
2.
Limbah Padat,sampah merupakan populasi yang
sangat yang signifikan ,dan mengandung zat beracun .
3.
Limbah Nuklir,Reaktor nuklir mengandung
bahan-bahan radioaktif yang diketahui bersifat karsinogen seperti strotium
90,cesium 137,barium 140,dan iodine.Radiasi tingkat tinggi dari elemen-elemen
ini bisa menyebabkan kematian.
b.
PENYUSUTAN
SPESIES DAN HABITAT
Telah diketahui bahwa manusia
membuat punah puluhan spesies binatang dan tumbuhan.Semenjak tahun
1600,setidaknya 63 spesies mamalia,88 spesies burung telah punah.Habitat hutan
yang menjadi tempat tinggal berbagai jenis spesies juga tengah dihancurkan oleh
industri kayu.Hilangnya habitat hutan yang disertai dengan pengaruh-pengaruh
polusi diperkirakan telah mengakibatkan kepunahan sejumlah besar spesies.
c.
PENYUSUTAN
BAHAN BAKAR FOSIL
Sampai tahu 1980-an,bahan bakar
fosil terus mengalami penyusutan secara eksponensial.Jika dibiarkan,penyusutan eksponensial akan
berakhirnya dengan punahnya semua sumber daya dalam waktu yang sangat relatif
singkat.Di perkirakan bahwa cadangan batu bara dunia akan habis dalam waktu 100
tahun,minyak akan habis dalam waktu 40 tahun,dan gas akan habis dalam waktu 25
tahun.
d.
PENYUSUTAN
MINERAL
Penyusutan cadangan
mineral,seperti bahan bakar fosil,Cadangan mineral juga bisa dihitung baik
dengan menggunakan model eksponesial ataupun model puncak.Jika tingkat
penyusutan eksponensial berlanjut,aluminium diperkirakan akan habis menjelang
2003,besi tahu 2025,manggan tahun 2028,molybdenum tahun 2006,nikel
2006,tungsten 2000,seng 1990,dan tembaga 1993.Jika perkiraan penyusutan ini
benar,maka konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari hal ini akan sangat fatal
karena habisnya mineral-mineral tersebut dalam jangka waktu yang sangat relatif
singkat akan mengakibatkan hancurnya berbagai industri yang bergantung pada
bahan mineral.
B. ETIKA PENGENDALIAN POLUSI
•
Masalah
polusi berasal dari beragam sumber ,dan penangannannya memerlukan pemecahan
yang juga beragam. Namun fokus kita dalam pembahasan yang selanjutnya pada satu
jangkauan permasalahan : masalah masalah etis yang muncul akibat polusi dari
usaha komersial dan industri.
C. ETIKA EKOLOGI
sebuah sistem ekologi adalah rangkaian organisme
dan lingkungan yang saling terkait dan saling bergantung ,seperti danau dimana
ikan bergantung pada organisme air kecil dan organisme organisme ini bergantung
pada tanaman air yang mati dan kotoran
ikan .
Hak Lingkugan dan Pembatasan Mutlak
Dalam sebuah artikel yang cukup penting , William
T. Blackstone menyatakan bahwa kepemilikan atas lingkungan nyaman tidak hanya
sangat di inginkan , namun merupakan hak bagi setiap manusia .
a.
Utilitiarianisme dan Pengendalian Parsial
“Utilitarianisme memberikan suatu cara guna menjawab pertanyaan yang tidak
bisa di jawab oleh teori hak-hak lingkungan black stone .pendekatan yang secara
fundamental bersifat utilitarian terhadap masalah lingkungan adalah dengan melihat masalah-masalah tersebut
dengan sebagai cacat pasar “.
b.
Biaya
Pribadi dan Biaya Sosial
Ketika suatu perusahaan mencemari lingkungan dalam
cara apapun juga maka biaya pribadi selalu lebih kecil dibandingkan biaya
sosial totalnya.
c.
Penyelesaian
: Tugas-tugas Perusahaan
Menurut argumen utilitarian yang disebutkan sebelumnya, adalah dengan
memasukkan biaya polusi atau pencemaran kedalam perhitungan atau dengan kata
lain biaya2 ini di tanggung oleh produsen, dan di perhitungkan untuk menentukan harga komoditas mereka .
D. KEADILAN
Jika sebuah perusahaan
melakukan pencemaran, para pemegang sahamnya mendapat keuntungan karena
perusahaan mereka tidak membayar biaya eksternal polusi; dan ini memberikan
keuntungan lebih besar pada mereka, dan para konsumen yang membeli produk
mereka juga beruntung karena perushaan tidak membebankan semua biaya dalam
proses produksinya.
Dengan demikian, pihak-pihak
yang mendapatkan keuntungan dari polusi kemungkinan besar adalah orang-orang
yang mampu membeli saham dan produk perusahaan. Namun demikian, saat ini
biaya-biaya eksternal polusi sebagian besar ditanggung oleh kaum miskin, sebuah
fenomena yang oleh beberapa pihak disebut ketidakadilan lingkungan.
Ada 2
keadilan :
a.
Keadilan Retributif menyatakan bahwa pihak-pihak
yg bertanggung jawab dan memperoleh keuntungan dari sesuatu yg merugikan wajib
menanggung semua beban untuk memperbaikinya.
b.
Keadilan Kompensatif menyatakan bahwa
pihak-pihak yg dirugikan berhak memperoleh kompensasi dari pihak -pihak yg
mengakibatkan kerugian tersebut.
BIAYA DAN KEUNTUNGAN
Teknologi pengendalian polusi
berhasil mengembangkan metode-metode yang efektif, namun relatif mahal. Ada
kemungkinan suatu perusahaan melakukan investasi terlalu besar untuk peralatan
pengendalian polusi.
Misalnya, polusi yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan mengakibatkan kerusakan lingkungan senilai $100, dan misalkan juga
satu-satunya alat yang bisa menghilangkan polusi ini harganya $1000. Jelas
perusahaan tidak perlu membeli alat tersebut; jika ia membelinya, nilai
kegunaan ekonomi masyarakat akan menurun; biaya untuk menekan polusi lebih
besar dari keuntungan yang diperoleh masyarakat sehingga mengakibatkan
penyusutan nilai kegunaan total.
Prosedur
analisis Biaya-Keuntungan menurut metode Thomas Klein :
1.
Mengidentifikasi biaya-keuntungan dari usulan
program dan juga orang-orang atau sektor yg mengusulkan atau menerimanya dan
mencatat transfer.
2.
Mengevaluasi biaya-keuntungan dalam kaitannya
dengan nilainya terhadap pihak yg memberi dan menerima.
3.
Menambahkan biaya dan keuntungan untuk
menentukan keuntungan sosial bersih dari suatu proyek atau program.
4.
Untuk menghindari penggunaan prosedur yang tidak
beraturan dan mahal, klein mengusulkan agar perusahaan membentuk sebuah sistem
akuntansi social yang “secara rutin mengukur, mencatat, dan melaporkan
pengaruh-pengaruh eksternal terhadap pihak manajemen dan pihak-pihak lain.
E. EKOLOGI SOSIAL, EKOFEMINISME, DAN KEWAJIBAN
UNTUK MEMELIHARA
Banyak pemikir menyatakan bahwa
krisis lingkungan yg dihadapi berakar dalam sistem-sistem hirerarki dan
dominasi sosial yg menjadi karakteristik masyarakat.
Pandangan Ekologi Sosial
menyatakan bahwa apabila pola-pola hierarki dan dominasi tersebut belum
berubah, maka tidak akan bisa menghadapi krisis lingkungan.
Dalam sistem hierarki, satu
kelompok yang berkuasa atas kelompok lain dan anggota kelompok yang berkuasa
mendominasi anggota kelompok lain dan memanfaatkan mereka sebagai sarana untuk
mencapai tujuan.
Ekofeminisme, digambarkan
sebagai “ posisi di mana terdapat beberapa hubungan penting-historis,
eksperiensial, simbolis, teoritis-antara dominasi atas kaum perempuan dan
dominasi atas alam, sebuah pemahaman yang sangat penting baik bagi etika
feminisme ataupun etika lingkungan”.
Karen Warren, seorang kaum ekofeminis meyakini bahwa,
meskipun konsep utilitarianisme, hak, dan keadilan memiliki peran terbatas
dalam etika lingkungan, namun etika lingkungan yang baik harus memperhitungkan
perspektif-perspektif etika dan memberi perhatian. Alam harus dilihat sebagai
“yang lain”, yang perlu diperhatikan dan dimana kita bisa menjalin hubungan yang harus di jaga dan
dihormati. Alam tidak boleh dilihat sebagai objek yang harus didominasi,
dikendalikan, dan dimanipulasi.
F. ETIKA KONSERVASI SUMBER DAYA YANG BISA
HABIS
“Konservasi mengacu
pada penghematan sumber daya
alam untuk digunakan dimasa mendatang. Jadi konservasi sebagian besar mengacu
pada masa depan : kebutuhan untuk membatasi konsumsi saat ini agar cukup untuk
besok”
a.
Hak
Generasi Mendatang
-Sejumlah penulis
menyatakan bahwa salah bila kita berpikir generasi mendatang juga punya hak.
Jadi kita salah bila berpikir bahwa kita perlu membatasi diri untuk mengomsumsi
sumber daya alam karena itu berarti kita mengambil hak generasi mendatang.
i.
Keadilan Bagi Generasi Mendatang
Meskipun tidak
adil bila memberikan beban yang berat bagi generasi sekarang demi generasi
mendatang, namun juga tidak adil bila generasi sekarang tidak meninggalkan
apa-apa sama sekali bagi generasi mendatang.
b.
Pertumbuhan
Ekonomi
Bagi banyak pengamat, langkah-langkah
konservasi tidak menjangkau apa yang diperlukan. Maka oleh karena itu untuk memenuhi generasi yang akan datang kita perlu
mengubah prekonomian substansional, khususnya dengan menekan usaha-usaha
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين