--> بِسْــــــــــــــــمِاﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Selasa, 21 Januari 2014

ETIKA DAN LINGKUNGAN

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


“Semenjak awal abad ke-21, ada beberapa kecenderungan yang menentukan nasib peradaban manusia”
Seorang fisikiawan, menyatakan keputus-asaannya karena tidak mampu menangani masalah2 tersebut :
“Saya berpendapat bahwa manusia tidak melakukan apa-apa sampai kita semua menderita dan sebagian besar apa yang menjadi sumber kehidupan kita telah hancur”
A.      DIMENSI POLUSI DAN PENYUSUTAN SUMBER DAYA
Ancaman Lingkungan berasal dari dua sumber :
a.          POLUSI
Yang mengacu kepada kontaminasi yag tidak diinginkan terhadap lingkungan
                           i.                  POLUSI UDARA
1.                   Pemanasan Global
2.                   Penyusutan Ozon
3.                   Hujan Asam
4.                   Racun Udara
5.                   Kualitas Udara
                         ii.                  POLUSI AIR
1.                   Kontaminasi sumber air adalah masalah lama yang telah kita hadapi semenjak peradaban manusia mulai menggunakan air untuk membuang sampah dan kotoran. Namun demikian, bahan pencemar air saat ini sangat jauh beragam, dan tidak hanya terdiri dari sampah organik, namun juga garam, logam, bahan-bahan radioaktif, serta bakteri, virus dan endapan.
                        iii.                   POLUSI TANAH
1.                   Zat Beracun,zat beracun atau berbahaya adalah bahan-bahan yang menyebabkan kenaikan tingkat kematian atau tidak bisa dirubah atau menyebabkan sakit atau yang memberikan pengaruh-pengaruh buruk bagi kesehatan dan lingkungan.
2.                    Limbah Padat,sampah merupakan populasi yang sangat yang signifikan ,dan mengandung zat beracun .
3.                    Limbah Nuklir,Reaktor nuklir mengandung bahan-bahan radioaktif yang diketahui bersifat karsinogen seperti strotium 90,cesium 137,barium 140,dan iodine.Radiasi tingkat tinggi dari elemen-elemen ini bisa menyebabkan kematian.
b.         PENYUSUTAN SPESIES DAN HABITAT
              Telah diketahui bahwa manusia membuat punah puluhan spesies binatang dan tumbuhan.Semenjak tahun 1600,setidaknya 63 spesies mamalia,88 spesies burung telah punah.Habitat hutan yang menjadi tempat tinggal berbagai jenis spesies juga tengah dihancurkan oleh industri kayu.Hilangnya habitat hutan yang disertai dengan pengaruh-pengaruh polusi diperkirakan telah mengakibatkan kepunahan sejumlah besar spesies.
c.          PENYUSUTAN BAHAN BAKAR FOSIL
              Sampai tahu 1980-an,bahan bakar fosil terus mengalami penyusutan secara eksponensial.Jika dibiarkan,penyusutan eksponensial akan berakhirnya dengan punahnya semua sumber daya dalam waktu yang sangat relatif singkat.Di perkirakan bahwa cadangan batu bara dunia akan habis dalam waktu 100 tahun,minyak akan habis dalam waktu 40 tahun,dan gas akan habis dalam waktu 25 tahun.
d.         PENYUSUTAN MINERAL
              Penyusutan cadangan mineral,seperti bahan bakar fosil,Cadangan mineral juga bisa dihitung baik dengan menggunakan model eksponesial ataupun model puncak.Jika tingkat penyusutan eksponensial berlanjut,aluminium diperkirakan akan habis menjelang 2003,besi tahu 2025,manggan tahun 2028,molybdenum tahun 2006,nikel 2006,tungsten 2000,seng 1990,dan tembaga 1993.Jika perkiraan penyusutan ini benar,maka konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari hal ini akan sangat fatal karena habisnya mineral-mineral tersebut dalam jangka waktu yang sangat relatif singkat akan mengakibatkan hancurnya berbagai industri yang bergantung pada bahan mineral.
B.      ETIKA PENGENDALIAN POLUSI
       Masalah polusi berasal dari beragam sumber ,dan penangannannya memerlukan pemecahan yang juga beragam. Namun fokus kita dalam pembahasan yang selanjutnya pada satu jangkauan permasalahan : masalah masalah etis yang muncul akibat polusi dari usaha komersial dan industri.
C.      ETIKA EKOLOGI
sebuah sistem ekologi adalah rangkaian organisme dan lingkungan yang saling terkait dan saling bergantung ,seperti danau dimana ikan bergantung pada organisme air kecil dan organisme organisme ini bergantung pada  tanaman air yang mati dan kotoran ikan .
Hak Lingkugan dan Pembatasan Mutlak
Dalam sebuah artikel yang cukup penting , William T. Blackstone menyatakan bahwa kepemilikan atas lingkungan nyaman tidak hanya sangat di inginkan , namun merupakan hak bagi setiap manusia .
a.          Utilitiarianisme  dan Pengendalian Parsial
“Utilitarianisme memberikan suatu cara guna menjawab pertanyaan yang tidak bisa di jawab oleh teori hak-hak lingkungan black stone .pendekatan yang secara fundamental bersifat utilitarian terhadap masalah  lingkungan adalah  dengan melihat masalah-masalah tersebut dengan sebagai cacat pasar “.
b.          Biaya Pribadi dan Biaya Sosial
Ketika suatu perusahaan mencemari lingkungan dalam cara apapun juga maka biaya pribadi selalu lebih kecil dibandingkan biaya sosial totalnya.
c.           Penyelesaian : Tugas-tugas Perusahaan
Menurut argumen utilitarian yang  disebutkan sebelumnya, adalah dengan memasukkan biaya polusi atau pencemaran kedalam perhitungan atau dengan kata lain biaya2 ini di tanggung oleh produsen, dan di perhitungkan untuk  menentukan harga komoditas mereka .
D.      KEADILAN
Jika sebuah perusahaan melakukan pencemaran, para pemegang sahamnya mendapat keuntungan karena perusahaan mereka tidak membayar biaya eksternal polusi; dan ini memberikan keuntungan lebih besar pada mereka, dan para konsumen yang membeli produk mereka juga beruntung karena perushaan tidak membebankan semua biaya dalam proses produksinya.
Dengan demikian, pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan dari polusi kemungkinan besar adalah orang-orang yang mampu membeli saham dan produk perusahaan. Namun demikian, saat ini biaya-biaya eksternal polusi sebagian besar ditanggung oleh kaum miskin, sebuah fenomena yang oleh beberapa pihak disebut ketidakadilan lingkungan.
Ada 2 keadilan :
a.          Keadilan Retributif menyatakan bahwa pihak-pihak yg bertanggung jawab dan memperoleh keuntungan dari sesuatu yg merugikan wajib menanggung semua beban untuk memperbaikinya.
b.         Keadilan Kompensatif menyatakan bahwa pihak-pihak yg dirugikan berhak memperoleh kompensasi dari pihak -pihak yg mengakibatkan kerugian tersebut.

BIAYA DAN KEUNTUNGAN
Teknologi pengendalian polusi berhasil mengembangkan metode-metode yang efektif, namun relatif mahal. Ada kemungkinan suatu perusahaan melakukan investasi terlalu besar untuk peralatan pengendalian polusi.
            Misalnya, polusi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan mengakibatkan kerusakan lingkungan senilai $100, dan misalkan juga satu-satunya alat yang bisa menghilangkan polusi ini harganya $1000. Jelas perusahaan tidak perlu membeli alat tersebut; jika ia membelinya, nilai kegunaan ekonomi masyarakat akan menurun; biaya untuk menekan polusi lebih besar dari keuntungan yang diperoleh masyarakat sehingga mengakibatkan penyusutan nilai kegunaan total.
Prosedur analisis Biaya-Keuntungan menurut metode Thomas Klein :
1.                Mengidentifikasi biaya-keuntungan dari usulan program dan juga orang-orang atau sektor yg mengusulkan atau menerimanya dan mencatat transfer.
2.                Mengevaluasi biaya-keuntungan dalam kaitannya dengan nilainya terhadap pihak yg memberi dan menerima.
3.                Menambahkan biaya dan keuntungan untuk menentukan keuntungan sosial bersih dari suatu proyek atau program.
4.                Untuk menghindari penggunaan prosedur yang tidak beraturan dan mahal, klein mengusulkan agar perusahaan membentuk sebuah sistem akuntansi social yang “secara rutin mengukur, mencatat, dan melaporkan pengaruh-pengaruh eksternal terhadap pihak manajemen dan pihak-pihak lain.

E.       EKOLOGI SOSIAL, EKOFEMINISME, DAN KEWAJIBAN UNTUK MEMELIHARA
Banyak pemikir menyatakan bahwa krisis lingkungan yg dihadapi berakar dalam sistem-sistem hirerarki dan dominasi sosial yg menjadi karakteristik masyarakat.
Pandangan Ekologi Sosial menyatakan bahwa apabila pola-pola hierarki dan dominasi tersebut belum berubah, maka tidak akan bisa menghadapi krisis lingkungan.
Dalam sistem hierarki, satu kelompok yang berkuasa atas kelompok lain dan anggota kelompok yang berkuasa mendominasi anggota kelompok lain dan memanfaatkan mereka sebagai sarana untuk mencapai tujuan.
Ekofeminisme, digambarkan sebagai “ posisi di mana terdapat beberapa hubungan penting-historis, eksperiensial, simbolis, teoritis-antara dominasi atas kaum perempuan dan dominasi atas alam, sebuah pemahaman yang sangat penting baik bagi etika feminisme ataupun etika lingkungan”.
Karen Warren, seorang kaum ekofeminis meyakini bahwa, meskipun konsep utilitarianisme, hak, dan keadilan memiliki peran terbatas dalam etika lingkungan, namun etika lingkungan yang baik harus memperhitungkan perspektif-perspektif etika dan memberi perhatian. Alam harus dilihat sebagai “yang lain”, yang perlu diperhatikan dan dimana kita bisa  menjalin hubungan yang harus di jaga dan dihormati. Alam tidak boleh dilihat sebagai objek yang harus didominasi, dikendalikan, dan dimanipulasi.

F.       ETIKA KONSERVASI SUMBER DAYA YANG BISA HABIS
Konservasi mengacu pada penghematan sumber daya alam untuk digunakan dimasa mendatang. Jadi konservasi sebagian besar mengacu pada masa depan : kebutuhan untuk membatasi konsumsi saat ini agar cukup untuk besok
a.          Hak Generasi Mendatang
-Sejumlah penulis menyatakan bahwa salah bila kita berpikir generasi mendatang juga punya hak. Jadi kita salah bila berpikir bahwa kita perlu membatasi diri untuk mengomsumsi sumber daya alam karena itu berarti kita mengambil hak generasi mendatang.
                              i.                  Keadilan Bagi Generasi Mendatang
Meskipun tidak adil bila memberikan beban yang berat bagi generasi sekarang demi generasi mendatang, namun juga tidak adil bila generasi sekarang tidak meninggalkan apa-apa sama sekali bagi generasi mendatang.
b.         Pertumbuhan Ekonomi
Bagi banyak pengamat, langkah-langkah konservasi tidak menjangkau apa yang diperlukan. Maka oleh karena itu untuk memenuhi generasi yang akan datang kita perlu mengubah prekonomian substansional, khususnya dengan menekan usaha-usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.


ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين