senandung rinduku tak mampu beranjak dari bayangmu
dalam telaga nan keruh mengenang kenangan
tak ada yang berkata pasti
angin berhembus menyusuri kenangan abadi
rintisan air hujan turun di pelataran rumah penuh debu
musim demi musim begitu cepat berlalu
diantaranya menghimpit kalbuku
bersama tarian pena ujung senja
disini ku kan tetap bersahaja
biarpun haus dan dahaga berderma
rangkaian syair dalam bab yang kutulis dan ku baca
laksana gembala mengikuti sang empunya menjejekkan kakinya
ucapan sederhana ataupun petunjuk tanpa kata
pengiring setiap langkah kaki mengembara
bak ribuan makna yang tiada mampu dicerna.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين