--> بِسْــــــــــــــــمِاﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Rabu, 03 September 2014

MANAJEMEN ORGANISASI

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Pada hakekatnya organisasi berada disetiap kegiatan masyarakat dari tingkat keluarga, Negara, bahkan tingkat dunia, baik dengan tujuan mencari laba ataupun non laba. Untuk maksud tersebut semua organisasi yang ada haruslah dikelola dengan professional bukan dalam arti komersial atau laba tetapi lebih dari itu, yakni dedikasi dan loyalitas terhadap organisasi serta tujuan yang telah menjadi tekad bersama yang ditanyakan pada saat pendirian organisasi. Tanpa adanya profesionalisme didalam pengelolaan organisasi maka organisasi tersebut akan mengalami proses penuaan yang kalau tidak diwaspadai akan mati dengan sendirinya karena akan timbul kebosanan, ketidak percayaan, , tidak loyal terhadap organisasi dan sesame anggota organisasi sehingga tujuan dari didirikannya dari organisasi tidak tercapai.
Manajemen organisasi bukan seperti ilmu pasti, melainkan pengetahuan yang disusun berdasarkan pengalaman sukses dan gagalnya organisasi yang pernah timbul dan tenggelam ditelan masa namun pengetahuan ini terus berkembang menurut perkembangan zaman. Dan didalam materi ini akan disinggung manajemen organisasi secara mendetail karena hal tersebut sudah banyak diungkapkan oleh pasa dosen dimuka ruang kuliah.

THE MANAJEMENT CYCLE
1.     PLANING
Tugas utama pimpinan adalah memutuskan apa yang ingin ia capai untuk mendapatkan tujuan jangka pendek maupun panjang dari organisasi yang ia pimpin. Untuk memutuskan hal-hal tersebut maka ia harus mampu membuat perkiraan masa depan, baik lingkungan, ekonomi, social, politik. Pada masa perjalanan organisasi dalam mencapai tujuannya dan sumberdaya manusia, dana, peralatan dan sebagainya yang tersedia sengatlah berperan didalam hal ini. Oleh karena itu pencapaiannya yang tersedia sangatlah berperan dalam hal ini. Oleh karena itu pencapaian tujuan haruslah dilakukan secara bertahap dimana setiap akhir tahapan dilakukan evaluasi.

2.     ORGANIZING
Tujuan sasaran dan pekerjaan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan menentukan jumlah possisi yang harus diisi dan kualifikasi apa yang sesuai dengan posisi tersebut.

3.     STAFFING
Didalam suatu organisasi seorang pemimpin menentukan posisi dan kualifikasi orang dibutuhkan, staffing adalah tindak lanjut untuk mengisi suatu posisi dengan orang yang layak pakai bukan sekedar untuk tambah-tambah.



4.     DIRECTING
Suatu definisi memberikan pengertian bahwa salah satu pekerjaan pokok seorang pemimping adalah membuat bagaimana bawahan bertindak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Hal yang sangat penting diperhatikan disini adalah bagaimanapun pandainya sang pimpinan untuk mempengaruhi bawahannya, tidak akan membuat organisasi melaju, kecuali bawahannya mengerti apa yang harus dilakukan dalam segala situasi, oleh karena itu pengarahan tidak hanya memberi tahu bahwa pekerjaan apa yang harus dilakukan tetapi harus berisi muatan apa yang harus dilakukan dalam setiap situasi membantu mereka menambah pengetahuan dan memastikan bahwa mereka mau melakukan hal yang terbaik bukan semata-mata mengerjakan dengan baik.

5.     CONTROLING
Disini dimaksudkan bahwa pimpinan harus mengetahui secara tepat kemajuan atau hambatan untuk melakukan suatu koreksi yang diperlukan.

KEORGANISASIAN PECINTA ALAM
A.     BADAN PENASEHAT DAN BADAN PENGURUS HARIAN
System ini adalah yang paling lazim dipakai oleh organisasi kepecintaan alam diindonesia
a.   Badan Penasehat
Suatu badan yang didalamnya beranggotakan anggota-anggota senior organisasi yang berfungsi memberikan masukan, arahan dan nasihat kepada BPH organisasi.
b.  BPH (Badan Pengurus Harian)
Badan yang menyelenggarakan roda organisasi atau dengan keputusan dan kebijakan organisasi berada di tangan mereka.
Kelemahan system ini:
·   Organisasi cenderung bersifat demokratis
·   Dalam prakteknya , badan penasehat  adalah alternative lain setelah semua keputusan dan kebijakan BPH menemui jalan buntu.
·   Organisasi dari tahun ketahun akan selalu meraba-raba.
B.     OC dan TC
Ini adalah system yang biasa dipakai oleh organisasi-organisasi kepecinta alaman diindonesia.
a.   OC (Organizing Committee)
Didalam badan inilah semua permasalahan kegiatan dilapangan diproses seperti proposal, perizinan, pendanaan, perlengkapan, logistic, publikasi, dan format pelaksanaan kegiatan atau dengan kata lain segala permasalahan posko.
b.  TC ( tracking Committee)
Badan yang bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan tugas-tugas dilapangan dan hal-hal khusus dapat mereka putuskan sendiri tanpa minta persetujuan OC terlebih dahulu dengan catatan hal-hal yang diputuskan tidak menyimpang dari segala ketentuan yang ada, baik tertulis maupun tidak tertulis.
Kelemahan system ini:
·                     Organisasi cenderung bersifat dictator
·                     Dalam prakteknya TC sering menganggap sebagai robot
·                     Kecemburuan tugas dan wewenang.

SEPINTAS ANALISA KEORGANISASIAN
Setelah memperhitungkan semua kebaikan dan kelemahan system organisasi kepecinta alaman diatas serta didasari oleh keinginan mengejar ketertinggalan langkah yang begitu panjang dengan organisasi-organisasi lain, maka diputuskan untuk manerapkan suatu system dimana pada saat-saat tertentu demikrasi dan saat yang lain dictator. Hal ini diambil karena untuk menerapkan demokrasi murni atau dictator murni dalam organisasi kepecinta alaman tidaklah mungkin, sebab begitu geterogennya pelaku dan ragam persoalan yang akan dihadapi. Adapun system yang kita terapkan ini adalah perkawinan antara dua system diatas.
v Pembina
Tugas pokok Pembina adalah member nasehat, pertimbangan, bimbingan dan pembinaan sesuai dengan arah kebijakan organisasi kepada BPO dan presidium





v BPO (Badan Penyangga Organisasi)
Badan ini mempunyai tugas antara lain; memberikan masukan, arahan, nasehat, menetapkan program, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan kerja presidium. Dan dalam prakteknya BPO tidak akan ikut campur tangan kecuali presidium melanggar ketentuan-ketentuan tertulis dan tidak tertulis.



v Presidium
Badan ini mempunyai kuwajiban antara lain membuat format pelaksanaan program, pelaksanaanya, mengevaluasi, mempertanggung  jawabkan pelaksanaan program yang ada. Dalam prakteknya presidium bias minta bantuan BPO untuk terjun langsung dalam kegiatan apabila ada persetujuan dari ketua BPO yang karyanya untuk sementara jabatan sebagai BPO dilepas sampai dengan pertanggung jawaban program bersangkutan.





ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين