--> بِسْــــــــــــــــمِاﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Jumat, 11 April 2014

manusia dan cinta kasih

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Memang harus diakui, bahwa hidup kita didapat dari pemberian perhatian orang lain, baik perhatian yang kita peroleh dari orang tua, saudara, suami/istri kawan dan sebagainya. Dapat kita bayangkan seandainya kita hidup saling mengacuhkan, hidup sendiri dengan tiadanya saling memperhatikan terhadap lingkungan. Adalah hal yang mustahil kita hidup sendiri. Hidup ini akan menjadi indah, bahagia, mengesankan, bermanfaat bagi kita sendiri atau orang lain bila kita saling memberi perhatian. Sebagai mana sifat dasar manusia sebagai “makhluk sosial” dimana manusia tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan manusia lain dalam kehidupannya.
Setiap manuasia pasti pernah merasakan suka duka di dalam hidupnya. Meskipun suka duka dalam hidup manusia berbeda-beda, tetapi pada dasarnya suka duka dalam hidup manusia berbeda-beda, tetapi pada dasarnya suka duka ini akan tetap membayangi dan mempengaruhi hidupnya. Ada yang menerima kedudukan hidup ini dengan lapang dada, sabar dan tabah,, sikap inilah yang mendorong manusia untuk selalu berbuat kebaikan bagi ornag lain meskipun ia harus mengorbankanapa saja yang dimiliknya. Tidak jarang sampai-sampai diri sendiri pun turut dikorbankan.
Cinta dan Kasih sayang! Sebuah nama yang indah dan suci, yang didambakan setiap insan. Cinta dan kasih sayang membutuhkan keterbukaan, pengertian, pengorbanan, tanggung jawab, perhatian, dan sebagainya.
Kebanyakan  orang melihat masalah cinta ini pertama-tama sebagai masalah dicintai, lebih dari pada itu masalah yang dicintai yaitu masalah kemampuan orang untuk mencinta, maka masalahnya bagi mereka ialah bagaimana supaya dicintai. setiap orang membutuhkan untuk mencintai dan dicintai. kedua-nya itu bisa dikatakan sebagai dua garis lingkar yang tak terputuskan. seandainya salah satu terputus pastinya akan terjadi ketimpangan diantaranya.
Cinta  bukanlah hubungan dengan seseorang tertentu. cinta adalah sikap, suatu orientasi watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju sesuatu objek cinta itu sendiri. jika seorang pribadi hanya mencintai satu pribadi lain dan acuh tak acuh terhadap sesamanya yang lain, cintanya bukanlah cinta, tetapi ikatan simbolik atau egoisme yang diperluas. Tetapi  dinyatakan cinta adalah suatu orientasi yang menunjukkan pada segalanya dan bukan kepada salah satu hal saja. hal itu tidak berarti bahwa tidak ada perbedaan diantara tipe-tipe cinta berdasarkan objeknya. Semisal  : cinta kita terhadap teman-teman kita, cinta kita terhadap sahabat kita, cinta kita terhadap keluarga kita, cinta kita terhadap kedua orang tua kita, cinta kita terhadap bangsa dan negara kita, cinta kita terhadap kekasih kita, atau yang lainnya, tergantung pada porsi dan kedudukannya.


ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين