Walaupun perencanaan-perencanaan
pencarian yang spesifik akan bervariasi tergantung pada situasinya, strategi
yang umum telah dikembangkan, yang akan dapat diterapkan untuk hampir seluruh
situasi dialam bebas. Kesemuanya ini berputar berkisar 5 mode sebagai berikut:
1.
Preliminary mode
Mengumpulkan
informasi-informasi awal, saat dari mulai team-team pencari diminta bantuan tenaganya
sampai kedatangannya dilokasi, formasi dari perencanaan pencarian awal,
perhitungan-perhitungan dan sebagainya.
2.
Confinement mode
Memantapkan garis batas
untuk mengurung orang yang hilang agar berada dalam area pencarian (search
area).
a.
Trail block.
Team kecil dikirim untuk
memblokir jalan-jalan setapak yang keluar masuk search area. Mereka mencatat
nama-nama dan data-data dari setiap orang yang meninggalkan search area dan
memberitahu yang akan masuk search area tentang orang hilang. Setidak-tidaknya
saru orang tetap berjaga sepanjang waktu dan dapat memperhitungkan bahwa tidak
ada seorangpun lolos lewat tanpa diketahui. Trail block harus tetap diawasi
sepanjang waktu sampai diperintahkan dalam bentuk lain.
b.
String lines.
Didalam daerah yang berpohon
dan bersemak lebat Tagged String Lines (bentangan tali yang bertanda) akan
dapat menarik perhatian survivor atau orang tersesat untuk mengikuti string
lines tersebut ketempat yang aman adalah perlu diperhatikan, tempat dimana
string lines ini berada harus merupakan lokasi dimana diperkirakan survivor ini
akan bergerak. Untuk keperluan praktis dan mengantisipasi kejadian, yang tidak
diinginkan perlu kiranya string lines ini terpasang di daerah yang rawan atau
menyesatkan jauh-jauh hari sebelum terjadinya suatu musibah perjalanan.
3.
Detection mode
Pemeriksaan-pemeriksaan
Tempat-tempat yang dicurigai bila dirasa perlu dan pencarian dengan cara
menyapu (sweep searches) diperhitungkan untuk menemukan orang yang hilang atau
barang-barangnya yang hilang.
1
Blitz team.
Pengiriman team kilat yang
dapat melakukan pelacakan, penelusuran medan pencarian guna memotong
jalur-jalur perjalanan survivor sehingga akian menarik perhatian survivor.
2
Open Grid Search
Kliterianya adalah
efisiensi, pencarian dengan jarak 15-20 meter antara satu personil dengan
personil yang lain sehingga memungkinkan seluruh search area akan tersapu
dengan baik.
Pada daerah yang luas sering
dibutuhkan untuk meninggalkan pada titik awal dan titik akhir pencarian. Tanda
ini akan menunjukkan dari mana team ini masuk, batas kanan, batas kiri dan
titik tengah team. Hal ini akan memudahkan team berikutnya untuk memulai
pencarian sehingga tidak tumpang tindih. Aturan yang baik untuk mengatur jarak
dari tag string lines adalah dapat terlihat dari satu titik ke titik yang lain
dengan jelas sehingga waktu pencarian dapat dioptimalkan. Perlu juga memasang
marker pada daerah-daerah temuan
Adalah kesalahan umum dalam
perkiraan para pemula bahwa secara otomatis dengan bergerak berjajar kemuka,
maka secara langsung dapat meliput dengan cermat lokasi pencarian. Sering
dengan jarak yang sempit suatu akan terlewati apabila pencarian sepenuhnya
dilakukan. Dengan demikian sangatlah
penting untuk melihat sekitar kita secara agresif, setiap kita menemukan batang
pohon maka kita berusaha melihat adakah sesuatu yang tersembunyi di belakannya,
bila kita berjalan melewati tempat yang rimbun atau celah harus selalu ada
dugaan bahwa bila saja sesuatu yang tersembunyi didalamnya. Ini memang jenuh
tetapi ini adalah hal yang terpenting dilakukan, dalam pencarian ini juga
sangat perlu untuk melihat kebelakang karena terkadang sesuatu subjek kurang
jelas ketika kita lihat dari muka. Bila bentuk pencarian ini kita anggap
sabagai sesuatu yang manarik maka akan lebih efektif hasilnya.
4.
Tracking mode
Mengikuti jejak-jejak atau
barang-barang yang tercecer yang
ditinggalkan orang yang hilang dan biasanya melibatkan orang terlatih
dan anjing pelacak.
5.
Evacuation mode.
Memberikan perawatan kepada
korban dan membawanya dengan tandu apabila dibutuhkan ketitik pembebasan yang
aman.
6.
Operation stage ( tahap
operasi)
a.
Persiapan
Setelah SMC melakukan
analisa perhitungan titik datum dan search area, SMC bersama staffnya melakukan
pembentukan SRU. Dengan pedoman pada daftar personil yang mendaftar (dalam
daftar itu desebutkan juga kemampuan/pengalaman tiap personilyang akan ikut
dalam SAR).
Factor yang perlu
dipertimbangkan dalam pembentukan SRU antara lain:
a.
Jadwal pencarian
b.
Perlengkapan yang diperlukan bagi unit SAR.
c.
Kebutuhan angkut bagi unit SAR, bila jauh dari search area.
d.
Kebutuhan perbekalan makanan, air dan dukungan-dukungan lain
yang diperlukan
e.
Jumlah personil SRU yang tersedia.
f.
Luas dan macam dari tiap-tiap search area.
g.
Arah kemana nantinya jejak pencarian ( search track)
dikerjakan
h.
Jarak antara jejak pencarian (track spacing) yang digunakan.
b.
Brefing.
a.
Brefing diadakan sebelum pemberangkatan, briefing ini
setidak-tidaknya meliputi:
b.
Penjelasan ciri-ciri dan sifat-sifat survivor.
c.
Jumlah survivor.
d.
Kemungkinan selamat dan kondisi survivor.
e.
Kemungkinan medan dan cuaca yang akan dihadapi.
f.
Usul pola pencarian dan teknik persiapannya.
g.
Jadwal komunikasi dan frekuensi yang digunakan
h.
Pengisian checklist.
Setiap pengiriman SRU
semestinya dibekali dengan briefing SAR yang memadai. Tanpa adanya briefing
ini, waktu, tenaga dan biaya akan terbuang sia-sia, SMC dapat menunjuk seorang
petugas untuk tugas memberi briefing kepada seluruh SRU yang digunakan.
c.
Pemberangkatan SRU
Pemberangkatan ini diberi
jarak waktu dan setiap 15 atau 20 menit SRU melapor jalur yang telah dilalui
sehingga staff SMC dapat memonitor gerakan SRU ( mengeplot jalur perjalanan
stiap SRU sejak awal)
d.
Pencarian di search area
a)
Segera setelah SRU tiba dititik awal
pencarian, SRU memasang marker SAR, melaksanakan pola pencarian dan melaporkan
keadaan cuaca.
b)
Pada setiap 15 atau 20 menit SRU memberi
laporan kepada SMC
c)
Laporan SRU meliputi : laporan situasi,
laporan bila melihat survivor, laporan bila menemukan tanda-tanda yang
ditinggalkan survivor, laporan bila menemukan survivor.
Waktu melihat sasaran,
seringkali terjadi dimana SRU melihat sasaran, tetapi kemudian kehilangan
sasaran pada waktu SRU mencoba mengenali/mendekati.
Prosedur bila melihat survivor
masih hidup, hal-hal yang harus dilakukan :
a)
Jaga jangan sampai survivor terlepas dari pandangan.
b)
Tandai posisi secepanya.
c)
Laporkan kepada SMC.
d)
Lakukan pertolongan bila hal ini memungkinkan dikerjakan.
e)
Usahakan agar survivor mengetahui bahwa dirinya sudah
ditemukan
f)
Tentukan posisi survivor.
Isi laporan bila menemukan
survivor antara lain:
a)
Posisi survivor.
b)
Identitas survivor.
c)
Keadaan fisik survivor.
d)
Keadaan cuaca, angin, dan kondisi sekitarnya.
e)
Jenis peralatan yang ada dan yang akan diperlukan.
Setelah waktu efektif
tercapai SRU akan ditarik dan diganti dengan SRU baru, bila survivor telah
ditemukan dan telah diadakan evakuasi, seluru SRU ditarik keposko.
Menangani survivor.
a)
Adakan triage.
Catat semua usaha-usaha
penyelamatan yang dibutuhkan.
b)
Melakukan debriefing singkat kepada survivor.
c)
Melengkapi triage dan melakukan pertolongan darurat dalam
batas-batas kemampuan yang ada.
d)
Malakukan langkah-langkah untuk menemukan survivor yang lain
yang masih hilang dan menyiapkan langkah-langkah menuju evakuasi survivor.
e)
Mengamankan harta milik survivor.
f)
Periksa harta milik survivor yang tewas, tanda-tanda
istimewa/ciri-ciri survivor untuk selanjutnya dilakukan pencatatan yang teliti
untuk keperluan identifikasi.
Petugas SRU seyogyanya sadar
akan kondisi-kondisi psychology dari survivor, misalnya survivor dalam keadaan
sedih yang mendalam , putus asa, ingin bunuh diri. Survivor yang telah berhasil
ditolong seyogyanya tidak ditinggal sendirian, terutama bila survivor
menunjukkan tanda-tanda kelelahan fisik ataupun mental.
7.
Mission conclution stage
(tahap pengembalian)
Penyerahan survivor.
Setelah SRU membawa survivor
yang telah ditemukan kepada SMC diposko, maka petugas SMC akan memeriksa
kesehatan survivor dan menyerahkan kepada pejabat yang berwenang dengan
dilengkapi dengan dokumen-dokumen penyerahan. SMC juga punya kewenangan
menghentikan kegiatan SAR bila dalam jangka waktu tertentu dan
pertimbangan-pertimbangan tertentu survivor belum
ditemukan, pertimbangan itu angara lain:
a)
Factor lamanya pencarian.
b)
Daya tahan survivor.
c)
Sampai tingkat mana usaha-usaha pencarian dilakukan.
d)
Faktor biaya dan lain-lain.
Mission conclution stage ini
merupakan tahap akhir dari rangkaian tahap kerja SAR. Hal-hal yang biasa dilakukan pada tahap ini
adalah:
a.
Penarikan SRU.
b.
Debriefing bagi semua crew dan SRU yang terlibat.
c.
Pengambilan alat yang digunakan.
d.
Mencatat semua usaha pencarian serta hasilnya untuk keperluan
dokumentasi.
e.
Pembubaran SAR.
f.
Pemberitahuan kepada semua unit ataupun instansi yang
disiagakan, bahwa SAR telah selesai.
Petunjuk pemakaian marker dalam operasi SAR.
MARKER dipasang dilapangan untuk:
Memberi tanda/keterangan di CSP (commence search
point)
Memberi tanda titik akhir penyapuan.
Member tanda titik-titik ditemukannya sesuatu/barang
yang dicurigai dan diduga milik survivor.
Pengisian marker SAR gunung hutan
Regu
: diisi nama regu/SRU, misalnya
SRU 1, SRU 2, dan sebagainya.
Jumlah personil :
diisi jumlah personil didalam SRU tersebut.
Marker no. : diisi
nomor urut pemasangan marker.
Koordinat :
diisi koordinat titik dipasangnya marker ini, dan ketinggian mdpl.
Informasi search area : diisi search area yang harus disapu oleh
regu tersebut berdasarkan tugas dari SMC/OSC atau mungkin sudah terjadi
perubahan dari SRU sendiri (jangan diisi diposko)
Formasi penyapuan : diisi bentuk formasi SRU saat mengadakan
penyapuan (akan dilaksanakan atau sudah selesai).
1.
LINE ABREAST
2.
V. FORMATION
3.
|
|
|
Tepe of
gri : pengisi type of grid
dimaksudkan agar lebar sapuan terinformasi. ( dalam meter) misal: type of grid
5 compass 5.
5 compass 5 : artinya personil dalam SRU
tersebut jumlahnya 5 orang, compass artinya patokan/guide yang dipakai untuk
arah penyapuan
adalah compass.
5 sungai
2 : 5 artinya
poersonil dalam SRU tersebut jumlahnya 5 orang., sungai artinya patokan/guide
yang dipakai untuk arah menyapu sungai., 2 artinya jarakj antar masing-masing
personil 2 meter ( 2 x 2 = 10 meter).
Arah penyapuan : diisi arah sudut kompas
yang digunakan ( k = 30 ).
Informasi penyapuan
01. Beri
cross dalam tanda ditemukan disini, bila SRU menemukan benda/barang yang
dicurigai sebagai milik survivor.
02. Beri
cross dalam tanda dibawa, bila SRU akan membawa barang yang ditemukan, atau
diberi cros dalam tanda ditinggalkan, bila SRU tidak akan membawa barang yang
ditemukan tersebut.
03. Jenis
barang/benda yang ditemukan, berikut diskripsinya ditulis dikolom.
Catatan SRU
DI isi pesan-pasan untuk team yang memungkinkan akan
mengadakan penyapuan ulang dalam menemukan marker, dapat berisi informasi
tentang hasil penyapuan, keadaan medan daerah penyapuan, dan hal-hal penting
lainnya.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين