--> بِسْــــــــــــــــمِاﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Minggu, 12 Januari 2014

KOMUNIKASI

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Komunikasi adalah suatu proses interaksi, penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi di lakukan secara lisan (verbal) dan atau symbol-simbol lain (non verbal) yang dapat dimengerti oleh kedua pihak (disepahami bersama). Non verbal diantaranya; gerak tubuh, mimik wajah, warna, atau dalam bentuk-bentuk yang lainnya.

Sejarah Komunikasi

komunikasi (communication) berasal dari bahasa latin communis (sama). Communico, communication, atau communicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampai pesan (komunikator) dan orang yang menerima pesan (komunikan). Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (mommunication depends on our ability to understand one another) dan menyesuaikan dengan pihak yang diajak berkomunikasi.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa, sinyal, gerakan, dan penyiaran. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekolompok orang dapat dipahami oleh orang lain atau pihak lain.

Komunikasi Secara Efektif Dan Efisien

Begitu kompleknya berbagai hal dan permasalahan yang berlalu-lalang dalam lalu lintas informasi yang ada sekarang ini, akhirnya menuntut adanya suatu cara atau system komunikasi yang efektif dan efisien. Kemampuan berkomunikasi tidak hanya didukung oleh kemampuan sang komunikator (penyampai pesan) dalam menyampaikan pesan, tetapi juga didukung oleh latar belakang sang komunikan (penerima pesan) terkait referensi-referensi yang ada di dalam dirinya menyangkut pesan yang diterimanya. Semakin memadainya semua referensi dan sumber informasi dimilikinya, semakin efektif dan efisien komunikasi yang akan terjadi (Rohim, 2009).


Factor-faktor umum yang  mempengaruhi efektivitas suatu komunikasi; Fiske dan Hartley (1980;79)

  •  Semakin besar monopoli sumber komunikasi terhadap penerima, semakin besar kemungkinan penerima akan menerima pengaruh atau pesan tersebut.
  • Pengaruh komunikasi yang paling besar adalah pada saat pesan yang disampaikan sesuai dengan pendapat, kepercayaan dan watak penerima.
  • Komunikasi dapat menyebabkan perubahan yang efektif jika sumber dipercaya memiliki keahlian, status yang tinggi, objective, atau disukai, tetapi paling utama adalah sumber memiliki kekuasaan dan dapat diidentifikasikan.
  • Konteks social, kelompok, atau kelompok referensi akan menjadi penengah dalam komunikasi dan memengaruhi apakah komunikasi akan diterima atau di tolak.
Dalam praktik berkomunikasi biasanya seseorang akan menemui berbagai macam hambatan yang jika tidak dapat ditanggapi dan disikapi secara tepat akan membuat proses komunikasi yang terjadi menjadi sia-sia karena pesan tidak tersampaikan atau yang sering terjadi adalah terjadinya penyimpangan.

Adapun hal-hal yang sering terjadi adalah ketidakmampuan seorang penyampai pesan dalam:

   
Berkomunikasi Sesuai Tingkatan Bahasa Para Pendengarnya.
Seorang petani yang hanya lulusan SMP tentunya akan kesulitan mengerti pembicaraan seorang sarjana pertanian yang berbicara menggunakan istilah-istilah pertanian.

 Mengerti Keinginan Arah Pembicaraan Dari Pada Pendengarnya
Sekelompok remaja SMA tertunya wajar jika tidak tertarik pada pembicaraan mengenai permasalahan bagaimana merawat dan mendidik balita yang disampaikan seorang ibu rumah tangga.


       Mengerti Kelas Social Para Pendengarnya.
Sekelompok petani di desa tentunya tidak mengerti dan tidak tertarik pada pembicaraan seorang pialang mengenai perdagangan saham.

       Memahami Latar Belakang Serta Nilai-Nilai Yang Dipegang Teguh Para Pendengarnya.
Seorang ahli presentasi pun akan sangat kesulitan menembus dan mengubah “kekebalan” (kekeras kepalaan) pendapat seorang individu, apalagi kelompok masyarakat.

 
“pendengarlah yang menentukan bagaimana sebaiknya sebuah pesan dimengerti”. Bagaimana dan seperti apa sudut maupun cara pandang seseorang terhadap apa yang didengar, dilihat, atau dimengerti sebagian besar dibentuk oleh latar belakang dan pengalaman pribadi seseorang.
Oleh karena itu dalam berkomunikasi menyangkut transaksi informasi suatu masalah, sangat baik jika kita berusaha untuk berkomunikasi dengan baik (benar dan tepat) sesuai takarannya secara proporsional (sesuai dengan orang lain dan sesuai dengan diri sendiri).





ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّٱلْعَٰلَمِين